Saturday, April 30, 2005

iBabyBrain

Artefacts from the Future

Image hosted by Photobucket.com

iBabyBrain ini adalah alat untuk men-setup perkembangan otak bayi yang berusia dari 0 - 3 tahun. Anda tinggal mengatur seluruh rencana perkembangan dan pertumbuhan bayi di Macintosh anda. Setelah selesai direncanakan, anda harus membuat simulasi-nya terlebih dahulu di komputer, sehingga jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dapat dideteksi secara dini. Komputer otomatis akan memberi tahu kepada anda bahwa data aman dan siap untuk didownload ke otak bayi anda melalui modul iBabyBrain melalui kabel Ultra FireWire 100G.

Image hosted by Photobucket.com
(click for larger image)
Selain mengatur perkembangan otak, iBabyBrain juga bisa mem-backup seluruh memory otak anda, sehingga jika terjadi kerusakan pada otak bisa di-restore lagi seperti sedia kala tergantung pada file data yang disimpan. Software ini juga dilengkapi dengan feature schedule yang otomatis akan mem-backup memory otak dalam interval waktu yang diinginkan.
Feature yang tidak kalah menariknya adalah BrainWash, yang menghapus seluruh memory otak bayi anda jika memang ternyata perkembangannya tidak sesuai dengan yang diinginkan. Dengan BrainWash, perkembangan otak nya bisa dimodifikasi lagi sesuai dengan umur bayi tanpa harus memulai lagi dari awal.
Spec & requirement :
- Macintosh G20 minimum 1,5 petahertz dengan port Ultra FireWire 100G
- MacOS 20th or better
*Karena peralatan ini berhubungan langsung dengan keselamatan jiwa maka Macintosh dipilih sebagai platform utama dengan alasan stabilitas hardware & software yang sudah terjaga selama bertahun-tahun.
catatan : pada saat snapshot ini dibuat, interface Mac-nya sedang menggunakan theme Aqua Classic pada software ShapeShifter versi 35/2015

Sunday, April 24, 2005

US$ 500 Mac in 1996

Artefacts from the Past

Lagi ngoprek majalah bekas gue di rumah ortu, nemu majalah MacUser terbitan April 1996 yang mengulas sebuah prototype produk Apple/Mac seharga 500 dollar AS. Gile jaman itu rupiah masih berkisar 2000-an per 1 dollar, yang berarti harganya sekitar 1 jutaan rupiah per unit.

Image hosted by Photobucket.com
Buat Mac user karatan pasti sudah tahu lah yang dimaksud produk apaan. Tahun itu, Apple kerja sama dengan Bandai mau bikin game-playing machine (game console), plus dengan fungsi internet-surfing machine dengan nama Pippin. Kira-kira fungsinya sebagai home entertainment. Pippin jalan menggunakan scaled-down Mac system software dengan prosesor 66 Mhz PowerPC 603 dan RAM 6 mb.
Sayangnya, positioning Pippin ngga jelas (cheap Macintosh, expensive game console), ngga punya kemampuan 3D graphic rendering seperti layaknya game console, ngga ada hard disk dan tidak adanya dukungan developer saat itu (developer menganggap Pippin sebagai 'unproven platform'), membuat Pippin 'tewas' dengan waktu yang singkat.

Tampaknya memang sudah sejak dulu Apple berusaha mati-matian membuat produk dengan harga murah. Jaman itu, Apple memproduksi berbagai macam 'low-cost' Mac seperti LC, Centris, Performa termasuk proyek Pippin tapi justru membuat Apple makin sekarat. 8 tahun kemudian setelah Pippin 'US$ 500', Apple baru nemu cara yang tepat untuk memproduksi dan menjual komputer murah saat Mac Mini lahir dengan harga US$ 499. Ternyata, ngga gampang bikin komputer murah :P .. d'oh!

Btw, iseng gue scan artikel majalahnya (sori ngga sempet nge-OCR-in dan nge-PDF-in). Selamat membaca.
Image hosted by Photobucket.com Image hosted by Photobucket.com
Image hosted by Photobucket.com Image hosted by Photobucket.com
More about Pippin :
http://www.macgeek.org/museum/pippin/

Friday, April 01, 2005

Rame-rame jualan iPod

Image hosted by Photobucket.com
Satu lagi hadir toko jual produk Apple di Jakarta. Kali ini di Plaza Senayan, selantai dengan Kinokuniya book store. Buset, kayanya lagi musim pada jualan Apple. Mengingatkan gue pada jaman dahulu (era awal 90-an), betapa ngamprah toko jual produk Apple dan Macintosh. Dulu toko-toko tersebut berkesan eksklusif dan mahal (maklum yang dijual barang-barang Apple yang berlabel komputer mahal kelas atas). Gara-gara popularitas iPod yang meroket, kini hampir semua toko gadget jual iPod. Lihat saja ke Ratu Plaza, betapa ngamprah berjejer terpajang iPod di hampir semua etalase toko. Ada yang sambilan menjajakan iPod, ada pula yang jual iPod plus produk-produk Apple lainnya seperti Mac Mini.
Pada rame-rame jualan iPod (plus produk Apple) di Indonesia menurut gue hanya salah satu dari fenomena ledakan bisnis semata. Apalagi hanya triggered by trend, mode & fashion, dan tentu saja pergaulan. Maaf jika gue agak skeptis dalam hal ini. Sering banget gue temui para penjual produk tersebut ngga dilengkapi dengan product knowledge yang memadai, seperti yang pernah gue alami di sebuah toko di Pondok Indah Mall. Pun calon pembeli yang ikut ketularan demam iPod, datang membeli sambil mengatas-namakan 'demi pergaulan'.
Sampai kapan popularitas iPod ini berlangsung di Indonesia? Sama ngga sih karakter pembeli/peminat iPod Indonesia dengan orang-orang di Amrik atau Eropa misalnya?
Jika memang orang-orang kita hanya sekedar ngikut-ngikut, bisa jadi strategi Apple untuk menggiring orang supaya switch dari Windows ke Macintosh ngga jalan sempurna. Seperti yang kita ketahui, skenario Apple adalah : iPod 4G -> iPod mini -> iPod shuffle -> Mac Mini - eMac - iMac (iBook) - PowerMac (PowerBook). Seharusnya hal ini menjadi tugas para penjual, tugas untuk EVANGELIZE PEOPLE. Agar para pembeli/peminat iPod bisa melek Apple secara umum, ngga sekedar ngikutin trend semata yang umurnya pendek.
Bagaimana pun, menjual produk Apple tidak sama dengan menjual barang komputer atau elektronik biasa.