Hari ini iseng datang ke Senayan City sekedar memantau situasi peluncuran iPhone 5, terutama di salah satu gerai operator iPhone 5, XL. Saat kami mau naik ke lantai 4, terlihat beberapa pengunjung dihadang security "Maaf pak lantai sedang tertutup sementara karena banyaknya antrian orang mau beli iPhone 5." Dengan alasan ada janji di lantai atas & membawa anak-anak, kami diloloskan naik :D
Sampai di atas, terlihat barisan antrian menuju gerai XL yang ternyata sudah terbentuk dari jam 8 pagi. Relatif tertib dengan jumlah sekitar 400an orang.
Bahkan beliau ini sudah stand by di lokasi dari kemarin malam dan akhirnya mendapatkan iPhone 5 di tangan jam 11:00 pagi ini. Total 12 jam di Senayan City. Gencarnya kampanye promo #AntriLikeAKing di Twitter dan media sosial lain sejak beberapa waktu lalu membuat meriah suasana hari ini. Yang ngga niat ngantri pun penasaran & ikutan menonton suasananya di depan gerai XL.
Antrian iPhone 5 ini cukup unik. Disediakan sarana pijat buat istirahat, dihibur dengan bidadari bidadari kece yang hilir mudik kian kemari.
Bahkan ada joki antrean, seumpama tiba-tiba belet pipis, laper atau mau leyeh-leyeh dulu. Lumayan membantu buat yang beseran. Joki yang didandani sebagai pasukan kerajaan ini merupakan pemenang dari #kuismamah yang diselenggarakan beberapa waktu sebelumnya. Suasana antrian juga dimeriahkan oleh para Raja & Ratu dengan busana kebangsawanannya.
Arwen & Leia yang ikutan menyaksikan suasana #AntriLikeAKing pun terbengong-bengong dan bertanya "Are they the real king & queen?" "Bukan"
Mereka terdiam lalu bilang "But they look nice & beautiful." Barangkali memang mereka raja & ratu ya?
Beberapa saat setelahnya, teman kami pun sudah bisa menikmati iPhone 5 mereka. Setelah memasukkan nano SIM card XL, hanya butuh waktu beberapa menit untuk aktivasi dan bisa langsung pakai. No hassle but dazzle.
Heboh & hiruk pikuk mengantre ditutup dengan poses unboxing iPhone 5. Proses direkam dengan video, langsung upload via XL network! Cihuy!
Friday, December 14, 2012
Thursday, December 13, 2012
iPhone 5 Resmi Rilis di Indonesia & Kuwait
Tanggal 14 Desember ini, akhirnya iPhone 5 resmi diluncurkan di 50 negara, termasuk Indonesia & Kuwait.
Website Viva beberapa hari menjelang peluncuran resmi iPhone 5
Di Kuwait, dua operator resmi Viva & Zain sudah dibanjiri pertanyaan kapan mereka merilis harga paket kontrak mereka. Viva terlebih dahulu memajang iPhone 5 di website mereka "Coming Soon" semenjak beberapa hari lalu sementara tidak ada tanda-tanda iPhone 5 di website Zain selain promosi jaringan 4G LTE mereka. Menurut beberapa sumber, Zain lebih mengedepankan fasilitas 4G LTE mereka sebagai bukti kesiapan mendukung device 4G, khususnya iPhone 5. Terlihat di website Zain hari ini: The extraordinary iPhone 5 deserves an extraordinary network.
Dengan paket yg relatif agak lebih mahal dari Viva, Zain mengedepankan jaringan 4G mereka
Sementara itu di Jakarta, hype-nya terasa seminggu sebelum hari H. Kuis & lomba gencar beredar, salah satunya dari operator resmi: XL yang giat promosi via social network termasuk Twitter dengan hashtag #kuismamah & #AntriLikeAKing. Mengantri bagai raja ini jadi tema saat peluncuran iPhone 5 tanggal 14 Desember. Lebih lanjut bisa dilihat di sini: AntriLikeAKing.com.
Seru-seruan begini memang khas-nya special event di Indonesia. Walau di Kuwait juga ada kegiatan serupa untuk peluncuran resmi iPhone 5, di Indonesia lebih terorganisir, terkonsep dengan rapi & terasa lebih besar hype-nya. Creativity rulez.
Website Viva beberapa hari menjelang peluncuran resmi iPhone 5
Di Kuwait, dua operator resmi Viva & Zain sudah dibanjiri pertanyaan kapan mereka merilis harga paket kontrak mereka. Viva terlebih dahulu memajang iPhone 5 di website mereka "Coming Soon" semenjak beberapa hari lalu sementara tidak ada tanda-tanda iPhone 5 di website Zain selain promosi jaringan 4G LTE mereka. Menurut beberapa sumber, Zain lebih mengedepankan fasilitas 4G LTE mereka sebagai bukti kesiapan mendukung device 4G, khususnya iPhone 5. Terlihat di website Zain hari ini: The extraordinary iPhone 5 deserves an extraordinary network.
Dengan paket yg relatif agak lebih mahal dari Viva, Zain mengedepankan jaringan 4G mereka
Sementara itu di Jakarta, hype-nya terasa seminggu sebelum hari H. Kuis & lomba gencar beredar, salah satunya dari operator resmi: XL yang giat promosi via social network termasuk Twitter dengan hashtag #kuismamah & #AntriLikeAKing. Mengantri bagai raja ini jadi tema saat peluncuran iPhone 5 tanggal 14 Desember. Lebih lanjut bisa dilihat di sini: AntriLikeAKing.com.
Seru-seruan begini memang khas-nya special event di Indonesia. Walau di Kuwait juga ada kegiatan serupa untuk peluncuran resmi iPhone 5, di Indonesia lebih terorganisir, terkonsep dengan rapi & terasa lebih besar hype-nya. Creativity rulez.
Thursday, September 20, 2012
iOS 6 Final Release: No Turn-by-Turn Navigation for Kuwait?
Turn by turn navigation was available in iOS 6 Beta 1, 2 & 3 with iPhone 4 (no voice navigation) in Kuwait. But now missing in the final release. Problem with local regulation?
Among other 56 countries with turn-by-turn navigation, seems Kuwait won't get this feature in the final release. Australia get the same fate, but with some clues here.
Update:
Before, Australia had turn-by-turn navigation feature in the beta version.
Wednesday, June 27, 2012
Bye iDisk, Gallery Photos & iWeb
January 2000, Apple started its online service, iTools. At the next 3 days, June 30, 2012, Apple will shut the last iTools' remain services: iDisk, Gallery photos & iWeb.
Been downloading the 12-years-20GB data into my local hard drive for months. 12 years of data! Hopefully the next online service will last longer, iCloud, DropBox, Google Drive whatever. Otherwise, there will be another waste of bandwith for moving giant data from here to there.
The only remaining legacy from iTools is mac.com domain. Fortunately, Apple still keep that domain for its loyal users, including me.
At least for now.
Tuesday, June 12, 2012
Goodbye Google Maps
Pertanyaan paling menggelitik saat keynote Apple tadi malam adalah apakah peta baru iOS 6 bisa digunakan untuk Indonesia terutama city navigation di Jakarta? Atau, siapkah peta baru tersebut digunakan untuk perjalanan mudik Lebaran nanti?
Peta baru iOS 6 menggunakan source dari OpenStreetMap dan sepertinya komunitas OSM cukup besar di Indonesia terutama kota besar seperti Jakarta. Jadi untuk navigasi turn-by-turn dalam kota seharusnya sudah sangat layak.
Bagaimana dengan perjalanan luar kota? Kami ambil contoh kota kecil Kebumen di Jawa Tengah yang menjadi perlintasan sibuk saat arus mudik dan balik Lebaran.
Google Maps sangat detail dengan jalan desa, membantu jika ada pengalihan jalur alternatif menghindari kepadatan. Bagi yang biasa menggunakan Google Maps, akan sangat terbantu.
Kebumen di OpenStreetMap
Tapi untuk OSM, saat ini hanya terlihat jalan raya dan jalan dalam kota. Belum ada yang menambahkan jalan desa di sekitarnya. Jika berniat menambahkan, bisa bergabung dengan komunitas OpenStreetMap Indonesia di sini.
(link)
Ada info bahwa TomTom juga mendukung peta baru iOS 6. Jika benar demikian, maka coverage-nya akan lebih lengkap lagi seperti peta Kebumen ini.
Dan ini adalah peta Kebumen format Garmin, yang dikumpulkan & diolah oleh komunitas Navigasi.net.
Ini hanya pemikiran awal dan masih bisa diperdebatkan karena baru tadi malam peta baru iOS 6 diluncurkan. Namun yang pasti, siap tidak siap Apple sudah berpisah dengan Google Maps.
Kami sendiri tidak pernah mengandalkan smartphone untuk navigasi luar kota dengan pertimbangan - walau sinyal GPS selalu tersedia untuk memberi informasi koordinat - koneksi data di daerah yang tidak lancar. Data ini penting untuk menambahkan layer peta, jalan dan rute setelah menerima informasi koordinat dari satelit. Kami lebih mengandalkan GPS device yang sudah tersedia peta offline di dalam device. Dan receiver GPS device cenderung lebih kuat & sensitif dibanding GPS chip di smartphone. Selain itu, lebih menghemat batere smartphone dan bisa digunakan untuk keperluan lain.
Peta baru iOS 6 menggunakan source dari OpenStreetMap dan sepertinya komunitas OSM cukup besar di Indonesia terutama kota besar seperti Jakarta. Jadi untuk navigasi turn-by-turn dalam kota seharusnya sudah sangat layak.
Bagaimana dengan perjalanan luar kota? Kami ambil contoh kota kecil Kebumen di Jawa Tengah yang menjadi perlintasan sibuk saat arus mudik dan balik Lebaran.
Google Maps sangat detail dengan jalan desa, membantu jika ada pengalihan jalur alternatif menghindari kepadatan. Bagi yang biasa menggunakan Google Maps, akan sangat terbantu.
Kebumen di OpenStreetMap
Tapi untuk OSM, saat ini hanya terlihat jalan raya dan jalan dalam kota. Belum ada yang menambahkan jalan desa di sekitarnya. Jika berniat menambahkan, bisa bergabung dengan komunitas OpenStreetMap Indonesia di sini.
(link)
Ada info bahwa TomTom juga mendukung peta baru iOS 6. Jika benar demikian, maka coverage-nya akan lebih lengkap lagi seperti peta Kebumen ini.
Dan ini adalah peta Kebumen format Garmin, yang dikumpulkan & diolah oleh komunitas Navigasi.net.
Ini hanya pemikiran awal dan masih bisa diperdebatkan karena baru tadi malam peta baru iOS 6 diluncurkan. Namun yang pasti, siap tidak siap Apple sudah berpisah dengan Google Maps.
Kami sendiri tidak pernah mengandalkan smartphone untuk navigasi luar kota dengan pertimbangan - walau sinyal GPS selalu tersedia untuk memberi informasi koordinat - koneksi data di daerah yang tidak lancar. Data ini penting untuk menambahkan layer peta, jalan dan rute setelah menerima informasi koordinat dari satelit. Kami lebih mengandalkan GPS device yang sudah tersedia peta offline di dalam device. Dan receiver GPS device cenderung lebih kuat & sensitif dibanding GPS chip di smartphone. Selain itu, lebih menghemat batere smartphone dan bisa digunakan untuk keperluan lain.
Labels:
Garmin,
Google Maps,
iOS 6,
mapping,
TomTom
Friday, April 13, 2012
Thursday, March 22, 2012
Using Apple QuickTake 100 in OS X era
Retrieving the Images
If you're living in MacOS X environment with Intel inside your machine, there's no way you can retrieve the images from this 90s Apple QuickTake 100 camera. You need help from either old Mac machine with MacOS 9 (older the better) or Mi (wait for it) crosoft Windows XP!
You're no longer have old Macs with PowerPC processor. Instead of wandering on eBay looking for any old Mac, will be much hassle-free to install Windows XP in your Mac Intel via Bootcamp or using emulator like Parallel Desktop or VMWare Fusion.
What you need:
- Microsoft Windows XP emulator for MacOS X
- DIN8 to RS-232 adapter like this one (or create it yourself) and RS-232 to USB adapter like this one
- QuickTake software for Windows (link)
- Prolific driver for Windows (link)
Note:
Another tutorial how to make a serial cable for Apple QuickTake without soldering is here. Thanks Eric!
Plug the power adapter (warning: the serial connection drains the battery) & serial cable. The LCD indicator shows rotating icon. Once the Windows XP detects the USB connection, go to Control Panel > System > Hardware > Device Manager. We need to assign the USB connection as COM1, COM2, COM3 or COM4 port. Here I take COM1 as default.
Launch the QuickTake serial ports software to test the connection. It'll saying the QuickTake camera has been connected. Then launch QuickTake main software to get the images from the camera.
Oh look! The timestamp says "2/21/93"! 1993!
Save the photos to your Mac directory.
The Quality
iPhone 4, low-res image from QuickTake, hi-res image from QuickTake
QuickTake can take up to 32 low resolution (standard) photos with 320 x 240 or 8 high resolution photos with 640 x 480. Keep in mind that this is an 18 years old camera with 18 years old technology from the era before mega-pixels. So compare to modern iPhone 4, I can say that the quality is not bad. We can see the decent image though there are some artefacts & blurry edge.
High resolution with flash and without flash
Low resolution with flash and without flash
It looks like images from Geocities homepage back in mid 90s, showed via Netscape browser in my PowerMac computer. But still way better than my 2003 Sony Ericsson Z600 camera ;)
So, it's just for fun. Exploring the retro tech rather than creating good quality photos.
There's no way we can print this kind of image for professional purpose.
But I hope this post helps all the retro gadget collectors out there. Time to resurrect the QuickTake!
Related links:
- Vectronic's QuickTake 100
- Quick brief history
Labels:
Apple,
camera,
QuickTake,
QuickTake 100
Tuesday, March 20, 2012
PowerBook 170 is Back From the Dead
Remember the dead PowerBook 170 we bought in Kuwait flea market? No battery no sign of life. Then I bought a cheap PowerBook 170 adapter from eBay & decided to try if it still working or not.
No luck, still no sign of life.
Month passing, yesterday I plugged the adapter back to the PowerBook 170. Then suddenly "BOING" sound heard. It's alive! Nothing wrong with the logic board, inverter board, speaker. But it seems the harddisk is not working. Either still sleeping or totally kaput. We don't know yet.
Next mission: making a bootable floppy disk with System 7 to boot-up the PowerBook.
Thursday, March 08, 2012
Quick Review: iPhoto for iOS
Something is missing
At the beginning I was excited. But then, I realized it's just another photo editing & publishing app from Apple. Nothing more. Despite the cool effects feature, something is missing: the direct integration with iPhoto desktop library.
Let me share our story before we talk about iPhoto for iOS.
Here's the daily basis scenario using photos with our iPhone.
Another mobile photo retouching app
At the beginning I was excited. But then, I realized it's just another photo editing & publishing app from Apple. Nothing more. Despite the cool effects feature, something is missing: the direct integration with iPhoto desktop library.
Let me share our story before we talk about iPhoto for iOS.
Here's the daily basis scenario using photos with our iPhone.
- Take photos.
- Retouch, effects etc then upload to Instagram etc.
- After 1000 photos, import all to iPhoto for Mac as the main master database of our photo library. Then delete all the 1000 photos in the iPhone so we'll get new fresh room for another new photos.
- Organize the photos in the iPhoto. Keyword, date, album, location, face, etc. And sometimes upload them to Flickr or else.
This is how we organize the ocean of our photos. Archived. Organized.
But sometimes, we want to take the pictures from the archive - the iPhoto Library database - to our mobile device, iPhone or iPad. There are options we always take:
- Create a specific album in iPhoto for Mac.
- Open iTunes, sync that album to iPhone/iPad.
- Open that album on iPhone/iPad & select photo.
or..
- Launch PhotoSync app on desktop.
- Drag the photo from iPhoto Library to the PhotoSync app
- Launch PhotoSync app on iPhone/iPad.
- Receive the photo.
Then last night, Apple announced that they have iPhoto for iOS. I was like.. THIS IS IT! FINALLY! The real iPhoto integration between Mac & iPhone! Seamlessly, wirelessly, iTunes-less integration! iPhoto desktop has iPhoto mobile agent!
I was wrong.
As I wrote before, apparently it's just another photo editing & publishing app from Apple.
Another mobile photo retouching app
I have Camera+, SnapSeed, PhotoForge2, 100Cameras, Plastic Bullet for tweaking the photos. They are all awesome. Do we need another photo editing app? It depends.
For me, the effects feature is fantastic, though a bit slow & sluggish on iPhone 4.
Edits in hi-res. Retrieve back the original photos. Save directly in Camera Roll Library or Albums.
But definitely, it's not a replacement for my SnapSeed & Camera+.
Journals
We had .mac photo library in the early 2000s. Then MobileMe Gallery. Now, iCloud Journals. Another online gallery from Apple but lack of many online features such as reshare or URL link for each photos just like MobileMe or .mac had.
Select photos from library & put them in Journals album. Put the photos with widgets: map, notes, weather, header as additional elements. What you edit here, sync directly to iCloud. Delete one journal in iPhone, deleted also on the iCloud. Keep in mind, by default, free iCloud only has 5GB space.
This is how it looks in the iCloud. Neat eh?
You can check my Journals here.
If you're an ex MobileMe user, this Journals is too basic compare to MobileMe Gallery. Remember how it looks & the features?
You can reshare, reupload, edit & sync directly from iPhoto for Mac. Maybe Apple have hidden plans for adding similar features on Journals in the future? We'll see.
Is it a must have app?
Again (and again) it's just another photo editing app. I was expect more, like the integration with iPhoto desktop. Journals feature, is what makes this app different with other photo editing apps. If you have an iCloud account, Journals is one good feature to add. Though it's not mature yet.
For me, the effects feature is fantastic, though a bit slow & sluggish on iPhone 4.
Edits in hi-res. Retrieve back the original photos. Save directly in Camera Roll Library or Albums.
But definitely, it's not a replacement for my SnapSeed & Camera+.
Journals
We had .mac photo library in the early 2000s. Then MobileMe Gallery. Now, iCloud Journals. Another online gallery from Apple but lack of many online features such as reshare or URL link for each photos just like MobileMe or .mac had.
Select photos from library & put them in Journals album. Put the photos with widgets: map, notes, weather, header as additional elements. What you edit here, sync directly to iCloud. Delete one journal in iPhone, deleted also on the iCloud. Keep in mind, by default, free iCloud only has 5GB space.
This is how it looks in the iCloud. Neat eh?
You can check my Journals here.
If you're an ex MobileMe user, this Journals is too basic compare to MobileMe Gallery. Remember how it looks & the features?
You can reshare, reupload, edit & sync directly from iPhoto for Mac. Maybe Apple have hidden plans for adding similar features on Journals in the future? We'll see.
Is it a must have app?
Again (and again) it's just another photo editing app. I was expect more, like the integration with iPhoto desktop. Journals feature, is what makes this app different with other photo editing apps. If you have an iCloud account, Journals is one good feature to add. Though it's not mature yet.
Monday, January 23, 2012
Brosur Apple Macintosh 1984
Pada saat peluncuran Macintosh pertama di tahun 1984, Apple melakukan segala usaha untuk memperoleh perhatian semua lapisan orang dari pengguna komputer hingga ibu rumah tangga yang ogah pegang komputer. Salah satu usaha yang sangat gencar adalah pemasaran. Seperti brosur ini, membantu memperkenalkan semua orang pada Macintosh, komputer konsumer pertama dengan mouse dan graphical interface.
Dengan bertajuk "If you can point, you can use a Macintosh" brosur ini menggambarkan betapa mudahnya menggunakan komputer ini.
Dibandingkan dengan IBM PC dng DOS saat itu, tampilan Macintosh lebih intuitif & mudah dioperasikan. Pada brosur diperlihatkan bagaimana saat itu mengetik dengan WordStar di DOS & MacWrite di Macintosh. Apa yang diketik adalah apa yang diprint. What you see is what you get.
Bukan dengan ^Btag seperti ini^B.
Di brosur juga dijabarkan sekilas teknologi yang digunakan dengan bahasa sederhana & mudah dipahami awam. Seperti bagian penggunaan disket 3½ inch di Macintosh yang saat itu belum populer dibandingkan disket 5¼ inch "they are small enough to fit in a shirt pocket."
Kemudian juga digunakannya polyphonic sound generator yang bisa generate suara manusia dengan kualitas tinggi atau musik. Untuk awam, feature ini membukakan gagasan baru berkomputer: mereka bisa belajar bahasa asing atau membuat musik sederhana di rumah.
Selain geek dan tech nerd, siapa yang mengenal Bill Gates saat itu? Microsoft masih belum besar, tapi Steve Jobs merasa perlu menaruh dia dalam brosur ini sebagai gambaran bahwa Macintosh didukung developer-developer muda berbakat. Quote Bill Gated di brosur ini:
To create a new standard takes something that's not just a little bit different. It takes something that's really new, and captures people's imaginations. Macintosh meets that standard.Brosur ini merupakan salah satu amunisi penting dalam launching Macintosh. Copy & layout dirancang sedemikian rupa, terlihat ramah & hangat. Para engineer yang membidani Macintosh pun disertakan, memperlihatkan bahwa Macintosh bukan sekedar komputer, tapi juga maha karya para engineer-nya.
"The engineers were finally finished, they introduced us to a personal computer so personable it can practically shake hands."
Subscribe to:
Posts (Atom)