Showing posts with label iPod. Show all posts
Showing posts with label iPod. Show all posts

Friday, April 13, 2012

Monday, March 14, 2011

Artefact From The Past: MacAddict June 2002

DSCN0144

9 years ago, when Palm was at war with Pocket PC, Apple didn't have any PDA devices. Instead, they built an MP3 player called iPod.
After the death of the Newton, people were hoping for another Apple PDA. iPod was their hope. According to this MacAddict cover edition, people want iPod with camera, video, music & PDAs features.

9 year later, PDA is already dead. And the iPad 2 is born, better than PDA, the iPDA.

Wednesday, February 27, 2008

Podcast in Our Life

Chef Tutorial in the Kitchen

Walau gue dan teman-teman di Kuwait bertahun-tahun hidup dan bekerja di industri TV, kami tidak ada niat beli TV & decodernya (yet), khususnya gue. Lha wong rata-rata acaranya berbahasa Arab. Walau ada pilihan masuk channel satelit non-arab, cuma tetep ngga bikin buru-buru punya perangkat TV. 'Entertainment' sudah cukup disediakan oleh MacBook dan sebuah koneksi internet. Thanks to video podcast. Gue subscribe ke beberapa sumber dengan berbagai jenis kebutuhan, misal untuk berita tinggal sedot podcast CNN, Discovery Channel atau Fox. Gue bisa subscribe seperti layaknya langganan harian cetak and best of all it's free! Gue bisa tonton di MacBook gue, iPod gue (dan iPhone sekarang :D ) everywhere -- termasuk di kantor.

Begitu keluarga ngerumpul bareng di Kuwait, podcast pun makin digandrungi. Apalagi kebutuhannya sudah makin beragam, dari Mamin (Dita) yang demen masak sampai Arwen & Leia yang pengen nonton Dora the Explorer.



Sudah saatnya beli AppleTV? *wink*

Tuesday, November 06, 2007

Arwen Touch



Ternyata interface multi-touch bisa menggoda dan menyihir jari balita untuk menari-nari di atas layar. Seperti saat Arwen menghibur diri melihat gambar di iPod Touch-nya. Pinching, spreading, dragging. Memang dari lahir kita sudah terlatih untuk menggunakan jari, sehingga tidak butuh latihan khusus saat bertatap dengan interface multi-touch.

Thursday, May 03, 2007

Nike+ nongol di Jakarta


Lagi iseng-iseng cari sepatu lari, tiba-tiba di kuping terngiang suara wanita yang sangat gue kenal & akrabi "Press the center button to begin your workout. Beginning workout!". Whoa! Gue cari-cari asal suara tersebut - suara khas feedback di Nike + iPod - dan ternyata di depan toko tersebut sudah terpajang display produk Nike+. Digelar dengan harga sekitar Rp 300 ribuan, lengkap dengan sepatu-sepatu Nike-nya yang harganya bikin mikir dua tiga kali. Tidak terlalu heran jika produk ini akhirnya mendarat juga di tanah air setelah dapat info dari beberapa teman dan blog. Produk yang dilaunch di Amrik sana tahun 2006 silam, baru luncurkan di Indonesia bulan April 2007 dan dipasarkan bulan Mei 2007.

Just wondering, bagaimana strategi promosi produk ini di sini ya? Semoga ngga flops terus hilang ditelan bumi karena publikasi & promosi yang ala kadarnya. Kalau mau bikin promosi olahraga rakyat seperti lomba lari 17-an tapi seluruh nusantara, dan dipool via website seperti lomba-lomba lari yang ada di nikeplus.com. Pasti seru dan pasti laku. Sudah ngga jamannya barang elit dijual dengan pelit. Throw it straight to the right mass and then BOOM!

Untuk sementara, gue masih lomba lari bareng si Rico aja dulu deh sambil menunggu bertambahnya jumlah Nike plus-ers Indonesia. Semoga saja ngga kelamaan nunggunya, yha ngga Ric? Bosen gue lomba sama loe mulu. Sudah gitu, gue terus yang menang :P

Thursday, January 11, 2007

iPhone : Newton Reborn?

r
Foto milik Apple Inc.

Apple baru announce produk terbaru mereka : iPhone. Pada saat announcment produk tersebut, gue sengaja SMS-in temen-temen gue di kantor (jam 2 dini hari), supaya besok ketemu di kantor pada heboh. Benar saja, di kantin tidak habis-habisnya ngomongin si iPhone ini. Mulai dari decak kagum sampai wondering.
Komentar "bentuknya-tidak-seperti-yang-diharapkan" paling sering disebut-sebut : biasa banget, kaya O2, frame silver-nya bikin ilfil dan sempat tercetus bahwa masih lebih keren desain-nya Newton. Yha selera orang beda-beda. Tapi jika melirik komentar teman-teman di milis id-mac & id-apple, reaksi negatif fisik iPhone juga terangkat. Walau toh ujung-ujungnya ada juga yang membela, seperti komen Boy Avianto (gue demen sama komen ini) :


    Casing design. Hmm, saya waktu pertama kali liat iPod di gambar/foto
    terus terang tidak tertarik sama sekali =). Reaksinya biasa aja, ah
    another MP3 Player, looks cute and it's white, great but not so
    magically great.

    Tapi waktu udah pegang dan nyobain... Lain cerita, langsung ada reaksi
    kimia antara tangan dan otak dan keluar pernyataan "I want to have
    this!!!"... Memang terkutuk desainer iPod hehehe.

    Intinya, kalau hanya melihat dari foto atau gambar... Ehm, emang
    kurang afdol. Jadi menurut saya sih, don't judge the device from its
    pictures or photos. Kita liat aja nanti kalau udah beneran bisa
    dipegang.



Sentuhan kimiawi yang berlaku saat kita (misal) mengelus tangan pacar kita ternyata berlaku juga untuk produk-produk Apple, dalam hal ini iPhone (nantinya). Dan seterusnya, kita akan menemukan banyak inner beauty dari pacar.. ng .. maksudnya iPhone ini. Dengan melihat demo video-nya saja, gue bisa bilang bahwa produk ini revolusioner. Dan tentu saja, meninggalkan banyak tanya yang bikin penasaran. Silakan cek ke website-nya dan silakan berlatih mencubit layar iPhone untuk melakukan fungsi zoom. You'll see.

Untuk gue pribadi, hadirnya iPhone mengobati rindu akan lahirnya kembali Apple PDA setelah Newton dikubur dalam-dalam sejak Steve Jobs pulang ke Infinite Loops, Cupertino, California 10 tahun silam. Sudah saatnya mempensiunkan PalmOS gue, kembali ke pelukan Apple dan menabuh genderang racun pada pengguna Windows Mobile PDA di kantor gue. Sampai jumpa di tahun 2008!